Kamis, 24 September 2015

Perayaan Idul Adha di 5 Negara

Perayaan Idul Adha di 5 Negara



Kita melihatnya pada sepanjang perjalanan menuju tempat beraktivitas. Kambing-kambing yang ‘diparkir’ di pinggir jalan, diikat seutas tali tambang, lengkap dengan tumpukan rumput yang diletakkan agar dimakan si kambing. Itu belum termasuk baunya yang selalu masuk tanpa permisi ke kedua lubang hidung. Inilah kelaziman suasana menjelang Idul Adha di Indonesia.
Setuju atau tidak, Idul Adha selalu menyajikan suasana yang khas di negara ini. Namun, terpikirkah bagi kita mengenai suasana perayaan ini di negara lain? Kami akan menyajikan Perayaan Idul Adha di 5 Negara untuk kamu.

1. Arab Saudi


Bila Idul Fitri menjadi perayaan terbesar muslim Indonesia, lain halnya dengan Arab Saudi. Di negara ini, justru Idul Adha adalah hari raya terbesarnya. Pada momen perayaan Idul Adha, pemerintah Kerajaan Arab Saudi disibukkan oleh pemotongan hewan kurban.
Mengapa Pemerintah ikut turun tangan? Karena mereka akan mendistribusikan daging kurban bukan hanya ke masyarakatnya, melainkan juga ke negara-negara Islam lainnya yang miskin.
Biasanya, tujuan distribusi mereka adalah negara-negara kawasan Afrika, Asia Tengah, dan Asia Selatan. Jarak distribusi yang relatif jauh membuat jutaan kilogram daging ini kemudian dibekukan agar tahan lama untuk dikonsumsi.
Setelah itu, daging hewan kurban dikirimkan melalui kontainer yang diangkut oleh kapal laut dan pesawat agar distribusi hewan efektif dan efisien.

2. Tiongkok


Salah satu wilayah yang merayakan Idul Adha di negeri tirai bambu ialah daerah otonomi Ningxia di barat daya Cina. Sama seperti di Indonesia, orang-orang Ningxia juga merayakan hari kurban dengan salat Idul Adha.
Bedanya, lelaki dan wanita berduyun-duyun melakukan salat Idul Adha di masjid, sementara masyarakat etnis Hui yang secara mayoritas merupakan muslim memiliki tradisi yang sedikit berbeda. Di sana, hanya lelaki yang berduyun-duyun mengikuti salat Idul Adha di masjid, sedangkan para wanitanya dilarang melaksanakan salat Idul Adha di masjid.
Keunikan perayaan Idul Adha masyarakat Ningxia tidak berhenti sampai di sana. Bila masyarakat kita melakukan selebrasi takbiran dengan memukul bedug, mereka melakukannya dengan membakar hio.
Para jamaah membawa hio yang terbakar ke dalam masjid kemudian ditancapkan ke mangkok tempat hio. Setelah itu dilakukan ceramah yang kemudian dilanjutkan dengan ritual salat Idul Adha.

3. Australia


Di Australia, Idul Adha berarti hari untuk bersosialisasi dengan keluarga, teman, dan anak-anak lainnya sehingga sebutan ‘lebaran’ lebih pas disematkan pada perayaan ini alih-alih Idul Fitri.
Banyak Muslim bersatu dalam doa di masjid dan tempat-tempat lain yang tepat selama Idul Adha. Orang juga bertukar hadiah satu sama lain dan merayakan pesta bersama-sama.
Idul Adha juga merupakan waktu bagi banyak Muslim untuk melakukan sedekah untuk orang yang kurang mampu dan yang membutuhkan. Sebagaimana ciri umum Idul Adha, beberapa makanan terutama daging kambing turut mereka bagikan untuk tujuan amal.

4. Uni Emirat Arab


Orang-orang yang berbaris untuk membeli daging kambing adalah pemandangan lumrah di Dubai dan Abu Dhabi. Mereka yang kaya membeli kambing hidup dan menyembelihnya. Ujung-ujungnya, tentu dimasak dan dimakan bersama sanak keluarga.
Selama Idul Adha, kehidupan bisnis terhenti, sementara pertemuan menjamur di mana-mana. Namun tentu tidak demikian bagi bisnis hiburan. Kawasan hiburan seperti Global Village di Dubai, misalnya, atau Ferrari World di Abu Dhabi membuka pintu mereka lebih lama daripada biasanya. Selain itu, pusat pertokoan utama di Dubai membuka toko mereka 24 jam non-stop selama Idul Adha.
Perayaan Idul Adha, Pemerintah Dubai biasanya menggratiskan parkir kendaraan di seluruh Emirat, sementara Dubai Metro, jaringan kereta api di sana, akan beroperasi hingga pukul 03.00 waktu setempat, bukan tutup pada tengah malam seperti hari biasa. Pegawai negeri sipil UAE diberi libur satu pekan, sedangkan karyawan swastanya biasanya mendapat jatah libur tiga hari.

5. Inggris

Idul Adha 
Tidak ada yang terlalu spesial pada perayaan Idul Adha di Inggris. Masyarakat Indonesia di sana, misalnya, mengikuti salat Idul Adha yang digelar di kediaman resmi Dubes RI di London, yaitu Wisma Nusantara.
Di Inggris, kuantitas jamaah salat hari raya ditentukan oleh warna yang melekat pada angka hari di kalender. Di Wisma Nusantara dua tahun lalu, misalnya, jumlah muslim yang mengikuti salat Idul Adha lebih sedikit dibandingkan dengan jamaah salat Idul Fitri. Hal ini disebabkan Idul Fitri jatuh pada hari libur sementara Idul Adha yang jatuh pada hari kerja.
Salah satu warga yang bekerja di London sempat mengikuti sholat Idul Adha dan harus segera kembali ke kantor. "Saya harus segera ke kantor karena hanya dapat izin selama dua jam,” ujar Nani kepada Antara London.
Sementara itu, perayaan Idul Adha biasanya diadakan di gedung KBRI London. Di sana, perayaan diisi oleh acara ramah tamah dan makan bersama dengan menu ketupat sayur dengan opor ayam.




0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com